Pages

4/19/2022

Sejarah awal BMX di jogja 

mengulas sedikit tentang Tim BMX :

-Herder BMX team(Demangan)- 

Bmx cross di Jogjakarta sudah digemari para remaja di era tahun 1970an, sekitar tahun 1975 sebelum adanya sepeda BMX, para remaja mulai balapan dengan sepeda "mini" kalau kita menyebutnya atau sepeda "stingray" / lowrider jika anak muda sekarang bilang. Pada jaman itu mereka balapan di lintasan seperti sirkuit "grasstrack" atau pun "sprint" balapan lurus. Era sepeda mini mereka memodifikasi sepeda dengan pipa tambahan/ "toptube" agar sepeda dirasa lebih kuat. BMX mulai muncul di tahun 1980an, dengan model sepeda yang lebih geometris dan sparepart yang lebih mumpuni daripada sebelumnya. BMX singakatan dari "Bicycle Moto Cross" sesuai fungsi dari motorcross untuk jumping di "obstacle" ataupun melintasi rintangan di dalam sirtkuit bisa berupa bambu ditata, kubangan air, ataupun tong besi. Di tahun 1985 sepeda BMX model raleigh burner sudah di jual di toko Alam Baru Malioboro, ada GT performer, GT machone, Haro, dan Skyway streetstyler. Harga sepeda BMX di tahun 1985 berkisar GT Rp. 600.000 Raleigh Rp. 600.000 - Rp. 900.000 dan di tahun 1990an harga sepeda skyway streerstyler dari Rp. 1.400.000 - Rp. 1.700.000 Sedangkan untuk bmx taiwan brand seperti Oyama, Golden Eagle, voltus, dan luckyfive diharga sekitar Rp. 200.000 -Rp.700.000 dijual di toko sepeda jl. Bridgenkatamso Gondomanan. BMX cross mulai ramai di tahun 1985an banyak para pemuda pemuda di desa/kampung di Jogja mengadakan balap sepeda minicross. Banyak tim bmx di Jogja terbentuk seperti Pelek, vampire, Tepepa, Herder dst. Sekitar tahun 1995 bmx minicross sudah menjadi ajang balap bergensi dan banyak penonton yang rela membayar tiket untuk menonton balapan dan sponsor besar mulai masuk seperti rokok. Tim BMX semakin banyak seperti RAC, ACC, dan Herder. Tim Herder adalah tim yang sampai saat ini masih Eksis dan saya ingin mengulas kembali dan mengunggah beberapa dokumentasi foto saat balapan minicross jaman 1990an. Basecamp Tim Herder beralamat di Demangan Yogyakarta, anggota tim Herder juga mencakup tim ambarukmo, sapen dan papringan Yogyakarta. Pembalap tim Herder yang sering memenangkan lomba balap minicross Yoga (ceper), Yanto (maling), momo, eko (lola), Satol, pakde mantuk, Abu dan Bambang. Mereka sering mengikuti kompetisi BMX minicross di Jogja, Parakan, Purbalingga, dan Banjarnegara. Balapan BMX jaman dulu tidak seperti sekarang dari segi regulasi dan standar sirkut. Di tahun 1995an sirkuit minicross tidak banyak superball berem pun belum maksimal seperti sekarang, ada rintangan seperti kubangan air, ada bambu yang ditata, juga obstacle tabletop tanpa landing jadi otomatis pembalap harus melakukan jumping dan dropin. Sirkuit juga berupa track sprint yang berakhir bisa 5lap. Pembalap di gate start bisa mencapai 12 orang dikarenakan peserta yang sangat banyak jadi balapan ini dilakukan teknis eliminasi hinga 3 tahap, seminal final dan Final. Tim Herder bertahan hingga era balapan minicross di tahun 2001. Tim BMX di Jogja seperti Anjog, RAC sering mendominasi juara di Jogja. Pembalap populer seperti alm pak Sikis, Iwan pangarso, pak kampret, Heri (monica), Anggoro, Yoga (ceper), Warsito, Doan, Opik, dan masih banyak lagi. Tim BMX Herder sampai saat ini masih eksis untuk sekedar kumpul-kumpul di basecamp Demangan, kadang juga sering mengikuti agenda gowes bareng dengan Komunitas OSBMX Jogja (komunitas pecinta BMX oldschool) di jogja yang aktif mengadakan acara gowes bareng di Jogja. Tim BMX Herder pun selalu aktif untuk Riding bareng OSBMX Jogja. Mereka masih menyimpan sepeda dari jaman balap tahun 1985an, 1990an, dan ini menjadi bukti adanya BMX minicross di Jogja yang sangat kompetitif. Sepertinya masih banyak yang bisa diceritkan disini, dikarenakan minim materi yang dikumpulkan, selanjutnya akan ada team lain yang akan di ulas disini. Semoga text ini bisa memberi informasi tentang sejarah BMX di Jogja dan mengulas sedikit tentang tim BMX Herder. Terimakasih